Pilihan



Ketika kita mulai menyukai sesuatu dan jika bisa dikatakan sebagai pilihan hidup, seberapa besarkah usaha untuk terus melakukannya?
Jika keinginan/pilihan itu justru berlawanan dengan pendapat orang lain bahkan kebanyakan orang, apakah usaha tersebut akan berhenti?
Aku berharap itu tidak terjadi.

Karena hidup itu pilihan.

Hidup kita, bahagia atau tidak, kita sendiri yang menentukannya bukan orang lain.
Jika ingin bahagia maka  bekerja keraslah untuk itu. Bukankah hidup dimulai dari sebuah usaha?

Aku pernah membaca stiker di salah satu angkutan umum bertuliskan seperti ini: “Hidup itu keras, jika kamu tidak kerja maka kamu tidak makan.” Ya, menurutku hidup memang seperti itu. 

Ketika masih kanak-kanak, kita mungkin hidup bahagia, belum mengerti apa-apa. Ah betapa bahagianya jadi kanak-kanak itu.
Namun seiring berjalannya waktu, hingga tau dan mengerti tentang dunia ini, tentang pilihan yang harus diambil kemudian harus memilinya. Ditengah berbagai pilihan hidup itu kadang pilihan yang masuk akal bagi kebanyakan orang justru bukanlah pilihan yang kita sukai.
Aku berharap bahwa apapun pilihan itu, percayalah jika itu baik dan ada usaha besar untuknya, maka semua akan berakhir indah.
Tidak perlu terlalu mendengar ocehan orang-orang yang merendahkan dan meremekan. Tidak usah mengatakan bahwa ah.. aku kurang pintar, atau tidak bisa. Jangan pula mengatakan bahwa apakah aku akan berhasil atau tidak nantinya. Kita hanya perlu percaya diri, bekerja keras, bertanggung jawab atas pilihan tersebut dan belajarlah untuk senatiasa berserah padaNya. Karena tidak ada sesuatu pun yang mampu melawan kehendakNya.

Hidup adalah pilihan
Kita hanya perlu mencobanya💪 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RuBI Toraja: Guru Aktif, Kolaboratif dan Kreatif

Kedelapan yang Pertama

Keluh kesah