Kematian

Mendengar kata kematian selalu membuat kita was-was, takut, sedih dan menangis.
Kematian memang datang seperti pencuri. Datang tanpa permisi, tidak peduli pada yang muda atau yang sudah tua.

Lalu bagaimana kita menyikapi hal ini?

Sebagai orang beriman, yakinilah bahwa segala sesuatunya tentang hidup di kehidupan dunia ini sudah diatur olehNya. Kita tak pernah tau kapan ajal menghampiri, maka persiapkanlah pribadi kita setiap waktu seakan hari esok adalah waktu kita yang berikutnya.

Senin 04 Juni 2018 adalah hari berduka bagi keluarga kami. Salah seorang kakak kami dipanggil menghadap pangkuan Bapa di Surga. Kami bersedih dan menangis tentu saja. Kami kehilangan lagi seorang pendidik yang begitu sabar dan baik.  Meninggalkan istri dan anak-anaknya yang masih kecil serta ibu dan seorang saudari. Meninggalkan kami semua.
Beliau adalah sosok yang ramah dan perhatian.  Beliau juga adalah salah seorang yang mendukung saya dalam melanjutkan pendidikan kala itu. 

Tuhan yang memberi, Tuhan pula yang mengambil. Terpujilah namaNya.

Selamat jalan kakak “tungguru buli’” (begitu kami memanggilnya). Oleh siswa-siswanya beliau dikenal dengan panggilan Pak Salman. Semoga tenang di alam sana. Jadi pendoa bagi kami yang masih berziarah di dunia fana ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RuBI Toraja: Guru Aktif, Kolaboratif dan Kreatif

Kedelapan yang Pertama

Keluh kesah