Penghujung Juni 2018

Juni, suatu masa di mana waktu bekerja aktif sebagai kuli-kuli mengalahkan singkatnya bulan Februari. Namun walau singkat, bagi saya purnama Juni ini menjadi waktu penuh tantangan di tiap detik waktunya. 
Pada awal Juni kemarin, jurnal penuh dengan list rencana beserta target pencapaian. Banyak yang terlaksana namun tak sedikit yang tak terselesaikan. 


Juni punya banyak cerita dan tantangan tersendiri. Walau banyak list tulisan dan uji nyali diri tak terselesaikan, hal baru tak sempat dilirik, atau bahkan Argentina harus pulang kampung karena kekalahan tak terelakkan 😢 tetapi sangat bersyukur karena banyak kesempatan-kesempatan langkah yang dapat tertempuh, semoga hasilnya baik. Semua itu terangkum menjadi sebuah cerita pembelajaran berharga dalam lembaran Juni tahun ini.


Tentang list-list itu, kadang-kadang aku memikirkan pendapat seorang teman, katanya hidup kamu terlalu rumit dipenuhi list ini itu. Tapi aku rasa tidak serumit itu. Percayalah, aku hanya membuat rencana-rencana agar hidup terarah, tau tujuannya akan ke mana dan aku menyukai cara ini. Do what you love and love what you do.

Tidak ada yang perlu disesali, justru semua harus disyukuri karena hidup harus terus berlanjut, melanjutkan perjuangan yang  telah setengah jalan lalu merajut lembaran pelajaran baru


Di penghujung Juni ini teringat optimisme untuk membuat suatu evaluasi dan refleksi diri dari bulan-bulan yang telah berlalu agar dapat melangkah pada purnama berikutnya yang sedang menanti. Semoga terus berbagi, semoga berbuah dan bermakna

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RuBI Toraja: Guru Aktif, Kolaboratif dan Kreatif

Kedelapan yang Pertama

Keluh kesah